Jumat, 25 April 2008

BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

Edisi 002, Th I, April 2008 Sepintas lalu judul yang dituliskan diatas, seolah-olah bersifat berlebihan karena bimbingan konseling kerap kali diartikan secara terbatas, sekedar sebagai kegiatan memberikan bantuan pada siswa sekolah. Bimbingan Konseling seharusnya tidak sekadar menjadi kegiatan pendidikan disekolah, karena setiap anak atau orang tua yang memahami manfaatnya dapat meminta bantuan bilamana mengalami kesulitan pada para psikiater, psikolog, ulama dan pendeta. Pada hakekatnya setiap anak pada masa pertumbuhan dan perkembangan perlu bantuan sehingga setiap kesulitan yang dihadapi anak dapat terentaskan secara baik. Dan perlu diketahui pula bahwa Bimbingan dan Konseling di sekolah sebagai bagian dari kegiatan pendidikan formal. Oleh karena itu, didalam melaksanakan program Bimbingan dan Konseling seharusnya dilaksanakan secara berdaya dan berhasil guna dan penuh rasa tanggung jawab, dengan kata lain petugas-petugas tersebut harus menyelenggarakan secara professional agar tidak berakibat merugikan siswanya, dikarenakan program yang dijalankan justru secara usaha membantu siswa agar mampu memecahkan masalah-masalahnya yang dihadapi dan tidaklah dimaksudkan untuk menimbulkan masalah baru. Jika tidak ditangani secara professional, sekurang-kurangnya perlu suatu kesediaan seorang konselor untuk melaksanakannya dengan serius dan penuh perhatian tanpa mengambinghitamkan adanya tugas lain ytang mengakibatkan program Bimbingan Konseling diselenggarakan sekedar sambil lalu atau dianggap memberatkan, kiranya cukup disini dulu penulis menyajikan betapa pentingnya Bimbingan dan Konseling disekolah sebagai bagian dari pendidikan formal dan semua pihak yang terlibat disekolah mengetahui tujuan dan fungsi dari Kegiatan Bimbingan dan Konseling itu sendiri. Guru BK SMP Negeri 4 Bandarlampung Dra. Magdalena

Tidak ada komentar: